NILAI MORAL DALAM NOVEL
DIAN YANG TAK KUNJUNG PADAM
KARYA SUTAN
TAKDIR ALISJAHBANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sastra memiliki dua fungsi yaitu menghibur sekaligus
mengajarkan sesuatu. Wellek (1993:3) mengemukakan sastra adalah suatu kegiatan kreatif
sebuah karya seni. Selain
itu, karya sastra hendaknya memiliki fungsi berguna dan memuaskan pembaca,
sehingga pembaca akan merasakan fungsi sastra dari karya sastra yang
dikomsumsinya. Dalam fungsi makna, sastra sering tidak bebas nilai atau
mengandung nilai tertentu, sastra
mengajarkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Begitu juga tentang mengungkapkan
tentang relasi perjumpaan personal antara manusia dengan Sang Pencipta dan termasuk juga nilai moral.
Karya sastra lahir dari
pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa pengarang secara
mendalam melalui proses imajinasi (Aminuddin, 1990:57). Seorang
pengarang ketika menulis cerita, dia sadar atau tidak sebenarnya menuangkan
nilai moral tertentu. Dalam konteks itu, karya sastra sebenarnya adalah medan
pertarungan nilai moral yang dilakukan oleh para pengarang dengan pembaca,
sehingga memungkinkan pembaca untuk memberi garis dan batasan tafsirnya
sendiri.
Novel adalah karya sastra prosa fiksi naratif yang
biasanya berbentuk cerita. Hal ini
sejalan dengan pemikiran (Sudjiman, 1990:55) yang menyatakan
bahwa novel adalah prosa rekaan yang panjang, menyuguhkan
tokoh-tokoh, dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar belakang
secara terstruktur. Novel
adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya sosial,
moral, dan pendidikan. Dalam novel sendiri memiliki dua unsur yang membangun
sebuah novel, kedua unsur tersebut adalah unsur instrisik dan unsur ektrinsik. Di dalam
unsur ekstrinsik
terdapat kajian yang membangun yaitu nilai moral, dalam sebuah novel nilai moral seringkali tidak secara langsung
dijelaskan, pembaca biasanya dipersilahkan untuk menikmati jalan cerita yang
mengandung pesan moral yang tersirat.
Menurut Semi (1993:52) mengatakan sosiologi sastra
merupakan bagian mutlak dari kritik sastra, ia mengkhususkan diri dalam
menelaah sastra dengan memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan. Produk
ketelaahan itu dengan sendirinya dapat digolongkan ke dalam produk kritik
sastra”.
Novel
Dian Yang Tak Kunjung Padam merupakan karya sastra
yang dihasilkan oleh Sutan
Takdir Alisjahbana. Mempunyai cerita yang menarik dan konflik
batin yang menarik untuk diikuti jalan ceritanya. Dalam novel ini juga
terdapat pesan nilai moral yang ingin disampikan oleh penulis novel. Sehubungan dengan hal ini, penulis
tertarik untuk mengkaji nilai moral yang terkandung dalam novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya
Sutan Takdir Alisjahbana.
B.
MasalahPenelitian
Masalah yang akan diteliti adalah:
a. Bagaimanakah
strukturalisme novel Dian Yang Tak
Kunjung Padam nilai
karya Sutan Takdir
Alisjahbana?
b. Nilai
moral
apa sajakah yang
terdapat dalam novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana?
c.
Apa
sajakah ajaran yang terkandung dalam nilai moral?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan nilai moral yang terkandung dalam novel Dian
Yang Tak Kunjung Padam
karya Sutan Takdir Alisjahbana.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat mencapai tujuan secara optimal, menghasilkan laporan yang
sistematis dan dapat bermanfaat secara umum. Adapun manfaat yang didapatkan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoritis
a.
Bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia
Penelitian ini
diharapkan dapat digunakan mahasiswa untuk memotivasi ide atau gagasan baru
yang lebih kreatif dan inovatif di masa yang akan datang, demi kemajuan diri
dan mahasiswa. Dan juga memberikan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa.
b.
Bagi peneliti
Diharapkan dapat
memperoleh pengalaman lagsung dalam manganalisis sebuah karya sastra,
memperoleh pengetahuan nilai moral dan memberi dorongan kepada peneliti lain
untuk melaksanakan penelitian sejenis.
c.
Bagi pembaca
Diharapkan setelah
membaca penelitaian ini pembaca dapat memahami nilai moral dan sebagai bahan
untuk perbandingan dengan penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya dalam
menganalisis nilai moral.
2.
Manfaat Praktis
a.
Penelitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
studi analisis terhadap sastra di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian novel Indonesia yang
memanfatkan teori Sosiologi Sastra.
b.
Hasil penelitian
ini dapat menambah referensi penelitian karya sastra Indonesia dan menambah wawasan kepada pembaca tentang nilai moral dalam masyarakat.
II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Sosioligi Sastra
Abrams
(1981:178) mengatakan sosiologi sastra dikenakan pada tulisan-tulisan para
kritikus dan ahli sejarah sastra yang utamanya ditujukan pada cara-cara
seseorang pengarang dipengaruhi oleh status kelasnya, ideologi masyarakat,
keadaan-keadaan ekonomi yang berhubungan dengan pekerjaannya, dan jenis pembaca
yang dituju.
B. Pengertian Nilai
Budiardjo (1986:17) mengemukakan bahwa nilai adalah
sesuatu yang dianggap benar dan baik, sesuatu yang diinginkan, atau sesuatu
yang mempunyai harga. Nilai merupakan sesuatu yang menarik bagi manusia,
sesuatu yang dapat menyenangkan, sesuatu yang disukai , dan sesuatu yang
diingnkan, singkatnya sesuatu yang baik (Bertens, 1984:139).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai
adalah sesuatu yang baik, benar, memiliki harga, dan menjadi pedoman manusia
untuk melakukan hal yang diinginkan.
C. Pengertian
Moral
Moral adalah
sesuatu yang berhubungan dengan norma perilaku yang baik menurut kerukunan etis,
pribadi, kaidah sosial dan ajaran tentang perbuatan baik (Sudarsono, 1993:159). Secara umum menurut KBBI, moral menyaran pada
pengertian (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dan sebagainya akhlak, budi pekerti, susila (dalam Nurgiyantoro, 1994:320). Moral dalam cerita, menurut Kenny
(1966: 89; dalam Nurgiyantoro:321), biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran
moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil (dan ditafsirkan)
lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca.
Istilah
moral berasal dari kata “mos/mores” yang berarti kebiasaan. Ia mengacu pada
sejumlah ajaran, wejangan, khotbahtentang bagaimana manusia seharusnya hidup
dan bertindak agar menjadi manusia yang baik (Nurani Soyomukti, 2011: 224).
Dari
uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa moral merupakan ajaran nilai
kebaikan dan keburukan yang menjadi panduan manusia dalam bertindak dikehidupan
bermasyarakat, sehingga manusia tetap hidup dalam aturan-aturan dan ketentuan
yang telah disepakati bersama. Moral
secara umum mengarah pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan sebagainya. Moral juga
berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan, dan kelakuan (akhlak).
D.
Pengertian Nilai Moral
Wasono (1991:5) mengemukakan:
“Nilai moral pada dasarnya adalah nilai-nilai yang mengyangkut masalah
kesusilaan, masalah budi, yang erat kaitannya antara manusia dan
makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan. Di sini manusia dibentuk untuk dapat membedakan
antara perbuatan buruk dan yang baik.”
Ajaran
moral adalah yang bertalian dengan perbuatan atau kelakuan manusia pada
hakekatnya merupakan kaidah atau pengertian yang menentukan hal-hal yang
dianggap baik dan buruk (Poedjawianto, 1990:27).
Dari semua penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa nilai moral adalah aturan-aturan atau
kaidah-kaidah yang dianggap baik dan buruk oleh manusia dan makhluk lain
ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus
dapat mengemban dan menerapkannya dengan bersikap dan berprilaku yang baik dan
bertaqwa kepada Tuhan.
Partiwintaro dkk, (1992:120)
mengemukakan ajaran moral sebagai berikut:
“Ajaran yang mengandung nilai moral meliputi:
(1) nilai moral yang terkandung dalam hubungan antara
manusia dengan dirinya sendiri, (2) nilai moral yang terkandungdalam hubungan
antara manusia dengan sesama manusia, (3) nilai moral yang terkandung dalam
hubungan manusi dengan alam semesta, (4) nilai moral yang terkandung dalam
hubungan manusia dengan Tuhan”
E. Ajaran
Mengenai Nilai Moral
(1)
Nilai
Moral yang Terkandung dalam Hubungan Antara Manusia dengan Dirinya Sendiri
Manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan memiliki kaidah yang sepatutnya dipatuhi oleh dirinya sendiri
dalam melakukan tinkadan, ataupun perbuatan. Keutamaan moral sehubungan dengan
batin atau kata hati manusia untuk perbuatan baik meliputi kerendahan hati,
penuh percaya diri, keterbukaan,
kejujuran, kerja keras, keandalan, dan penuh kasih (Bakry, 1990:124).
Bakry (1990:128)
mengungkapkan bahwa:
“Yang digolongkan nilai moral yang terkandung dalam
hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri antara lain: pengendalian diri,
mawas diri, berani mengakui dosa, atau perbuatan salah, senang hidup sederhana,
bertindak wajar dan jujur, dapat berpikir panjang, bekerja keras, percaya diri,
bertindak hati-hati, dan berlaku adil.”
Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia dengan
dirinya sendiri adalah kaidah atau aturan yang dipatuhi oleh diri sendiri yang
meliputi kerendahan hati, pengendalian diri, berkata jujur, berlaku adil, danpenuh kasih.
(2)
Nilai
Moral yang Terkandung dalam Hubungan Manusia dengan Sesama Manusia
Hartini (1993:54) mengatakan
bahwa manusia diharapkan saling kenal mengenal, sehingga terjalin hubungan baik
dalam hidupnya harus saling membantu karena dalam kenyataan tidak ada orang
yang biasa hidup sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain. Hal ini sependapat
dengan Ismuhendro dkk (1990:109) yang mengakatan
“yang mengatakan nilai moral yang terkandung dalam
hubungan antara manusia dengan sesama manusia meliputi jujur terhadap orang
lain, pertalian persahabatan, tolong menolong, kewajiban berbakti atau mengabdi
kepada orang lain dan melaksanakan peraturan pemerintah.”
Dari beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia
antara sesama manusia adalah interaksi antarmanusia dalam kegiatan saling
mengenal, tolong menolong, saling menghargai, karena tidak ada manusia yang
hidup tanpa bantuan dari orang lain.
(3)
Nilai
Moral yang Terkandung dalam Hubungan Antara Manusia dengan Alam Semesta
Menurut Nurhadi (1994:57)
mengatakan bahwa manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam semesta
yaitu menjaga dan melestarikan semua sumber alam untuk menghindari semua
bencana yang disebabkan kecerobohan serta dapat mendapatkan alam semesta dalam
alam kehidupan dengan memperhatikan agar dapat berjalan menurut kodratnya.
Nilai moral yang terkandung
dalam hubungan manusia dengan alam meliputi pemanfaatan sumber daya alam,
menjaga dan melestarikan alam. Apabila setiap manusia telah menyadari rasa
tanggung jawabnya terhadap alam berarti kelangsungan hidup manusia akan terjaga
kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraannya.
(4)
Nilai
Moral yang Terkandung dalam Hubungan Antara Manusia dengan Tuhan
Fachrudin (1984:52) mengatakan:
“Dalam bentuk manusia yang bermental yang baik, selalu
dituntut sifat yang sabar, manusia harus mendekatkan diri kepada Tuhan atau
sembahyang, berdoa dan bersyukur kepadanya, memohon ampun dari segala dosa yang
telah terlanjur dibuat, berjanji akan mengerjakan suruhan-suruhannya dan
menghentikan larangannya dengan segala kesungguhan-Nya dan keikhlasan hati.”
Sedangkan Mansyur (1987:52)
mengemukakan bahwa akhlak manusia kepada Tuhan adalah sebagai berukut:
“Akhlak Manusia kepada Tuhan meliputi: (1) cinta dan
ikhlas kepada-nya; (2) berbaik sangka kepada-Nya; (3) rela atas qodo dan
qodar-Nya; (4) bersyukur atas nikmat-Nya; (5) bertawakal kepada-Nya; (6)
senantiasa mengingat-Nya; (7) melaksanakan apa-apanya yang disuruh-Nya.”
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia dengan
Tuhan meliputi sifat sabar dan selalu mematuhi perintah-Nya serta tidak
melakukan hal yang dilarang-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, bersyukur atas
nikmat-nya, dan rela atas qodo dan qodar-Nya.
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
Penelitian
Dalam menganalisis nilai moral yang terkandung
dalam novel Dian
Yang Tak Kunjung Padam karya
Sutan Takdir Alisjahbana, maka penulis menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra.
Menurut Wolf (dalam Faruk,
2010:4) mengatakan bahwa
“sosiologi kesenian dan kesusastraan merupakan suatu
disiplin yang tanpa bentuk, tidak terdefinisikan dengan baik, terdiri dari
sejumlah studi empiris dan berbagai percobaan pada teori yang agak lebih
general yang masing-masing hanya mempunyai kesamaan dalam hal bahwa semuanya
berurusan dengan hubungan antara seni/kesusastraan dan masyarakat.”
Abrams
(1981:178) mengatakan sosiologi sastra dikenakan pada tulisan-tulisan para
kritikus dan ahli sejarah sastra yang utamanya ditujukan pada cara-cara
seseorang pengarang dipengaruhi oleh status kelasnya, ideologi masyarakat,
keadaan-keadaan ekonomi yang berhubungan dengan pekerjaannya, dan jenis pembaca
yang dituju.
Pendapat di atas juga diperkuat oleh pendapat
menurut Semi (1993:52) mengatakan sosiologi sastra
merupakan bagian mutlak dari kritik sastra, ia mengkhususkan diri dalam
menelaah sastra dengan memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan. Produk
ketelaahan itu dengan sendirinya dapat digolongkan ke dalam produk kritik
sastra”.
B. Jenis Penelitian
Untuk memudahkan memperoleh data dan kesimpulan secara
objektif
tentang nilai-nilai moral dalam novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana, maka langkah yang ditempuh penulis adalah mengadakan
studi kepustakaan yang mengidentifkasi pemilihan dan perumusan masalah, menyelidiki variabel-variabel yang relevan melalui telaah kepustakaan. Adapun jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
tentang nilai-nilai moral dalam novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana, maka langkah yang ditempuh penulis adalah mengadakan
studi kepustakaan yang mengidentifkasi pemilihan dan perumusan masalah, menyelidiki variabel-variabel yang relevan melalui telaah kepustakaan. Adapun jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu
bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata,
2006:72). Metode deskriptif adalah proses
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau menuliskan keadaan
subyek atau non-objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan
lain-lain). Pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan moral. Langkah yang
dilakukan adalah menganalisis teks sastra (novel) untuk menemukan permasalahan
yang berhubungan dengan nilai moral yang terdapat dalam novel Dian
Yang Tak Kunjung Padam karya
Sutan Takdir Alisjahbana.
C.
Kehadiran Peneliti
Kehadiran
peneliti adalah keaktifan peneliti dalam menganalisi nilai moral yang terdapat
dalam novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana.
D.
Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah
novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana Penerbit Dian Rakyat cetakan kedua puluh pada tahun 2010 dengan
jumlah halaman sebanyak 156 dan tempat
terbitnya di Jakarta. Dipilihnya novel Dian Yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana didasari
atas alasan sebagai berikut:
a. Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam menggambarkan
tentang fenomena yang sering terjadi di masyarakat, sehingga peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih dalam tentang novel tersebut.
b. Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam memiliki
banyak pesan-pesan moral baik yang dapat dipetik hikmahnya.
E. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis
gunakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai nilai-nilai moral yaitu
dengan melakukan penulisan pustaka (percetakan). Adapun langkah-langkah yang
ditempuh penulis dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.
Membaca novel Dian Yang Tak Kunjung Padam secara
keseluruhan.
2.
Memahami isi novel yang telah dibaca dan berkaitan
erat dengan masalah moral.
3.
Membuat sinopsis novel Dian
Yang Tak Kunjung Padam.
4.
Menganalisis paragraf demi paragraf, bab demi bab, dan
melakukan pengklasifikasian.
5.
Mengelompokkan data yang di dalamnya mengandung
nilai-nilai moral.
F. Teknik
Analisis Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data
yang dipergunakan maka data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan nilai moral yang dijadikan acuan penelitian meliputi.
1.
Menelaah seluruh data yang telah diperoleh berupa
nilai moral dalam Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam.
2.
Mengaitkan data tertulis berupa nilai moral,
selanjutnya dikutip untuk memperkuat analisis data.
3.
Apabila hasil penelitian ini sudah akurat serta data
yang dibutuhkan telah lengkap maka penelitian ini telah dianggap berakhir.
DAFTAR RUJUKAN
Abrams, M.H.
1981. A Glossary of Literary Terms. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Aminuddin. 1990. Pengantar
Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Bakry, Noor Ms. 1990. Orientasi Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Liberty.
Bertens, K. 1984. Pembinaan
Mental: Bimbingan Al-Quran. Jakarta: Bina Angkasa.
Budiardjo, Meriam dkk. 1986. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Karunika.
Fachrudin. 1984. Pembinaan
Bimbingan Al-Quran. Jakarta: Bina Angkasa.
Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi
Sastra dari Strukturalisme Genetik Sampai Post-modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hartini, Sri, dkk. 1993. Pengkajian
Nilai-nilai Luhur Budaya Spiritual Bangsa Provinsi
Daerah Khusus Ibo Kota Jakarta II. Jakarta: Debdikbud.
Ismuhendro, Hengki, dkk. 1993. Pengkajian
Nilai-Nilai Luhur Budaya Spiritual Bangsa
Daerah Jawa Timur.
Jakarta: Debdikbud.
Mansyur, Kahar. 1987. Membina Morl dan Akhlak. Jakarta: Kala Mulia.
Nurhadi, Gendro, dkk. pengkajian Nilai-Nilai
Luhur Budaya Spiritual Bangsa Daerah
Jawa Timur. Jakarta:
Debdikbud.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta :
Gadjah Mada University
Press.
Pantiwintaro, dkk. 1992. Pengkajian
Nilai-Nilai Luhur Budaya Spiritual Bangsa Daerah
Jawa Timur. Jakarta:
Debdikbud.
Poedjawianto.1990. Etika
Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta.
Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
Sudarsono. 1993. Ilmu
Filsafat: Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjiman, Panuti dan Aart van
Zoest. 1990. Serba-Serbi
Semiotika. Jakarta: Gramedia.
Sukmadinata.
2006. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung:Rosdakarya.
Soyomukti, Nurani. 2011. Pengantar Filsafat Umum. Jogjakarta:
AR-RUZZ MEDIA
Wasono, Haris Sudarso.1991. Pengkajian
Nilai-Nilai Luhur Budaya Spiritual Bangsa
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jakarta: Debdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar